Aturan Non-cancelation Period BEI Tingkatkan Transaksi Saham Hingga 48 Persen
Daftar isi:
Penerapan periode non-cancelation di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menunjukkan dampak positif pada perdagangan saham. Pada hari pertama pemberlakuannya, sejumlah peningkatan signifikan terlihat dalam nilai perdagangan dan frekuensi transaksi.
Menurut Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, penerapan ini berhasil meningkatkan nilai perdagangan saham hingga 35% pada sesi pre-opening. Di samping itu, frekuensi transaksi juga mengalami peningkatan yang mencolok, mencapai 48% dalam waktu singkat.
Jeffrey menjelaskan lebih lanjut bahwa nilai transaksi saham pada hari pertama penerapan non-cancellation tercatat sebesar Rp450 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata minggu sebelumnya. Rata-rata minggu lalu hanya mencapai Rp333 miliar dengan frekuensi 45 ribu transaksi, sehingga menunjukkan tren positif yang signifikan.
“Respon dari investor terhadap penerapan non-cancellation period ini sangat positif,” ungkap Jeffrey kepada wartawan di Jakarta. Dia menambahkan bahwa langkah ini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.
Manfaat dari Penerapan Non-Cancellation Period di Pasar Modal
Salah satu manfaat utama dari penerapan non-cancellation period adalah mengurangi kemungkinan manipulasi harga oleh oknum tertentu. Jeffrey menekankan bahwa inisiatif ini dapat membantu menjaga integritas pasar.
Dengan adanya aturan baru ini, investor diharapkan dapat lebih fokus pada analisis fundamental daripada terpengaruh oleh fluktuasi harga yang tidak wajar. Hal ini penting untuk menciptakan pasar yang lebih transparan dan berkelanjutan.
Penerapan periode non-cancelation pada sesi pre-opening dan pre-closing bursa ini juga diharapkan dapat mengurangi perilaku spoofing. Spoofing adalah praktik yang berpotensi merugikan investor lain di pasar dengan memanipulasi informasi yang ada.
Jeffrey menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada investor mengenai peraturan baru ini. Dengan pemahaman yang baik, investor akan dapat memanfaatkan pasar dengan lebih optimal.
Dampak Terhadap Investor dan Perdagangan Saham di BEI
Dari perspektif investor, kebijakan ini dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman saat bertransaksi. Hal ini sangat vital untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam investasi di pasar modal.
Diharapkan bahwa dengan meningkatnya nilai perdagangan, lebih banyak investor baru akan tertarik untuk berinvestasi di BEI. Ini adalah langkah penting dalam memperkuat perekonomian nasional melalui penggalangan modal.
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 1 BEI, Firza Rizqi Putra, mengungkapkan bahwa periode non-cancellation berlangsung dari pukul 08:56 hingga 08:57:59 untuk sesi pre-opening. Ini adalah cara untuk memastikan bahwa semua order yang masuk merupakan keputusan yang telah dipikirkan matang-matang oleh para investor.
Selama sesi ini, investor tidak dapat membatalkan atau mengubah order yang telah mereka buat. Meski demikian, mereka masih dapat melakukan order baru sesuai dengan harga yang berlaku.
Perspektif Ke Depan untuk Pasar Modal Indonesia
Kebijakan baru ini merupakan langkah awal untuk membangun pasar modal yang lebih sehat dan transparan. BEI berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dalam menjaga keamanan dan integritas pasar.
Ke depan, diharapkan akan ada lebih banyak kebijakan yang berpihak kepada investor. Hal ini penting untuk menciptakan ekosistem investasi yang sehat dan berkelanjutan.
Penerapan non-cancellation period adalah salah satu contoh nyata dari upaya BEI untuk meredakan kebisingan pasar dan meningkatkan kualitas perdagangan. Dengan adanya kebijakan ini, harapannya adalah untuk mengurangi risiko kerugian bagi investor.
Secara keseluruhan, periode non-cancelation bisa menjadi titik awal untuk pemulihan dan pertumbuhan lebih lanjut di pasar modal Indonesia. Ini adalah kesempatan bagi semua pihak untuk beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan peluang yang ada.







