CuaninAja
Beranda OTOMOTIF Peringatan Gelombang Tinggi di Labuan Bajo Sampai Akhir Tahun dari BMKG

Peringatan Gelombang Tinggi di Labuan Bajo Sampai Akhir Tahun dari BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan risiko gelombang tinggi di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Peringatan ini dikeluarkan seiring dengan perkembangan bibit siklon tropis 96S yang dapat mempengaruhi kondisi cuaca hingga akhir tahun ini.

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, menyatakan bahwa tinggi gelombang di perairan utara Labuan Bajo diperkirakan bakal menurun menjelang akhir tahun. Namun, perairan selatan tetap menjadi area yang perlu dicermati karena kondisi cuaca yang berubah-ubah.

“Hingga 31 Desember mendatang, tinggi gelombang di utara akan berada pada kisaran 0,7 hingga 1,16 meter,” jelas Maria. Sementara itu, dia menekankan bahwa perairan selatan harus lebih diwaspadai karena potensi gelombang tinggi akan tetap ada.

Prakiraan Cuaca dan Pengaruh Siklon Tropis 96S

Maria menjelaskan bahwa bibit siklon 96S ini berimplikasi pada peningkatan intensitas hujan yang mungkin berdampak pada tinggi gelombang. Hingga akhir Desember, tinggi gelombang di perairan selatan Labuan Bajo dapat mencapai kategori sedang, dengan kisaran 1,25 hingga 2,5 meter.

“Cuaca ini tidak terduga, dan kondisi gelombang bisa meningkat tiba-tiba saat hujan disertai petir,” tambahnya. Dengan adanya peringatan ini, BMKG menghimbau masyarakat dan pelancong di sekitar perairan untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa berbahaya.

Lebih lanjut, Maria mengungkapkan bahwa fenomena yang terjadi bukan hanya masalah hilangnya sabuk angin. Gelombang tinggi yang dihasilkan oleh bibit siklon dapat menjalar hingga ke perairan di sekitar Taman Nasional Komodo, yang dikenal dengan arus dan gelombangnya yang berbahaya.

Insiden Tenggelamnya Kapal Wisata KM Putri Sakinah

Insiden tenggelamnya kapal wisata KM Putri Sakinah yang terjadi di perairan Pulau Padar menambah urgensi peringatan ini. Tujuh dari sebelas penumpang telah berhasil dievakuasi, namun empat penumpang lainnya masih dalam proses pencarian.

Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, menyatakan bahwa tim SAR gabungan segera diterjunkan ke lokasi setelah menerima laporan mengenai tenggelamnya kapal tersebut. Penyelamatan dilakukan di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu dan gelombang yang cukup tinggi.

Kapal tersebut diyakini tenggelam akibat gelombang alun atau swell, yang berkembang dari bibit siklon. Tidak ada indikasi bahwa kapal tersebut mengalami masalah teknis yang disebabkan oleh faktor angin kencang, tetapi lebih karena gelombang yang besar.

Detail Evakuasi dan Korban

Dari total sebelas penumpang yang ada, dua di antaranya adalah wisatawan asing asal Spanyol. Lima lainnya terdiri dari seorang pemandu wisata dan empat anggota kru kapal, yang juga turut terjatuh ke laut saat kapal tenggelam.

Sebagian penumpang yang terikat, termasuk tiga penumpang lainnya, berhasil dikirim ke lokasi aman oleh Kapal Nepton yang beroperasi di sekitar Pulau Padar. Penyelamatan ini memperlihatkan betapa pentingnya kesiapsiagaan dan kolaborasi antar berbagai tim SAR dalam situasi darurat seperti ini.

Saat ini, masih ada empat warga Spanyol yang belum ditemukan dalam pencarian yang terus dilakukan tim SAR. Upaya pencarian ini melibatkan peralatan dan personel yang cukup besar dalam harapan agar semua yang hilang dapat segera ditemukan.

Pentingnya Keselamatan dan Kesiapsiagaan Wisatawan

BMKG menegaskan pentingnya menjaga keselamatan, terutama bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan pesisir. Mematuhi peringatan cuaca dan rekomendasi resmi dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan di laut.

Wisatawan diimbau untuk selalu memperbarui informasi mengenai kondisi laut dan cuaca sebelum melaut. Hal ini sangat krusial guna memastikan mereka dapat menikmati pengalaman berwisata yang aman dan menyenangkan.

Terlebih lagi, pemberian informasi yang akurat dan tepat waktu sangat diperlukan untuk meminimalkan dampak dari bencana alam seperti yang telah terjadi. Kejadian tersebut seharusnya menjadi pelajaran berharga untuk semua pihak tentang betapa pentingnya pencegahan dan respons cepat dalam kondisi berbahaya.

Komentar
Bagikan:

Iklan