Pusat Perayaan Malam Tahun Baru di Bundaran Hotel Indonesia
Daftar isi:
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan bahwa perayaan malam Tahun Baru 2026 akan terpusat di delapan titik di Ibu Kota. Pusat perayaan utama akan diadakan di Bundaran HI, yang diharapkan menjadi lokasi yang meriah dan menarik perhatian warga.
Delapan titik tersebut mencakup Lapangan Banteng, kawasan M.H. Thamrin, Sarinah, Dukuh Atas, Semanggi, kawasan SCBD, dan FX Sudirman. Sementara itu, Monumen Nasional (Monas) tidak lagi dijadikan titik perayaan pada tahun ini, hal ini menandakan perubahan yang menonjol dalam perayaan Tahun Baru di Jakarta.
Pramono Anung menyampaikan bahwa bersama Wakil Gubernur Rano Karno dan Sekretaris Daerah Uus Kuswanto, mereka akan menghadiri langsung perayaan di Bundaran HI. Selain itu, setiap titik lain akan dihadiri oleh para wali kota yang menetap di wilayah tersebut.
Rincian Lokasi Perayaan Tahun Baru di Jakarta
Pusat perayaan di Bundaran HI diharapkan akan menjadi momen yang dinanti-nanti oleh masyarakat. Acara yang akan dilaksanakan di tempat ini akan melibatkan berbagai pertunjukan menarik dan menghibur.
Lokasi lainnya seperti Lapangan Banteng akan menghadirkan suasana berbeda dengan berbagai aktivasi acara yang melibatkan warga. Kehadiran para wali kota di setiap titik juga menunjukkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
Area seperti SCBD dan FX Sudirman pun dipilih karena merupakan pusat keramaian dan transaksi, sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjung. Penetapan lokasi ini diharapkan dapat membuat perayaan Tahun Baru terasa lebih meriah dan inklusif bagi seluruh warga Jakarta.
Pesta Kembang Api Ditiadakan, Diganti Video Mapping
Pramono menegaskan bahwa tidak akan ada pesta kembang api di Bundaran HI tahun ini. Sebagai pengganti, akan disajikan video mapping yang menampilkan peta Sumatra, menciptakan pengalaman visual yang menakjubkan bagi para pengunjung.
Keputusan ini juga diambil sebagai bentuk kepedulian terhadap musibah yang terjadi di Sumatra dan beberapa daerah lainnya. Melalui penggantian ini, diharapkan masyarakat tetap dapat merasakan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia.
Tidak hanya di Bundaran HI, video mapping juga akan ditampilkan di Monas dengan tujuan yang sama. Meskipun tanpa kerumunan, acara ini tetap akan memberikan kesan yang mendalam bagi masyarakat.
Doa Bersama dan Kebijakan Penggunaan Kembang Api
Selain sajian visual, Pramono menekankan pentingnya doa bersama lintas agama untuk mendoakan keselamatan dan kedamaian. Kegiatan ini akan dilakukan dalam rangka menyambut Tahun Baru dengan harapan-harapan yang positif.
Pemprov DKI Jakarta pun akan merilis surat edaran tentang larangan penggunaan kembang api dan petasan. Langkah ini diambil sebagai tanda keprihatinan terhadap kondisi yang terjadi di beberapa wilayah.
Berdasarkan arahan dari Pramono, diharapkan masyarakat dapat mengerti dan mendukung inisiatif ini untuk menjaga keamanan dan ketertiban общий, sambil tetap merayakan momen pergantian tahun dengan cara yang positif.







