CuaninAja
Beranda HIBURAN Strategi Korea Selatan Mempopulerkan Diri Melalui Industri Film

Strategi Korea Selatan Mempopulerkan Diri Melalui Industri Film

Perkembangan perfilman di Korea Selatan menunjukkan perjalanan yang menarik dan menginspirasi. Dari awal yang terlihat sederhana, negara ini berhasil bertransformasi menjadi salah satu kekuatan besar di industri film dunia, dan hal ini menjadi contoh bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

Berbagai strategi telah diterapkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi film lokal. Keberpihakan pemerintah dan dukungan yang solid dari berbagai pihak menjadi faktor penentu dalam kesuksesan ini.

Dalam sebuah forum diskusi yang diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Program Director for International Film di Busan Cinema Center, Chun Hye-Jin, menjelaskan perjalanan Korea Selatan dalam mencapai posisi ini. Menurutnya, keberhasilan tersebut diawali dengan sikap pemerintah yang berpihak kepada konten lokal.

Korea Selatan telah menerapkan sejumlah langkah strategis dalam memperkuat industri perfilman mereka, yang menjadi kunci utama kesuksesan. Dari penerapan aturan hingga pengembangan ekosistem kreatif, semua berjalan beriringan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Langkah Pertama: Penerapan Sistem Kuota Layar untuk Film Lokal

Salah satu langkah pertama yang diambil Korea Selatan adalah menerapkan sistem kuota layar, yang dikenal dengan istilah screen quota system. Sistem ini mewajibkan film-film lokal untuk tayang dalam waktu tertentu setiap tahunnya, sehingga memberikan kesempatan bagi karya-karya lokal untuk dikenal publik.

Pada tahun 1996, pemerintah Korea Selatan menetapkan aturan yang mewajibkan film lokal tayang selama setidaknya 146 hari dalam setahun, mencakup 40 persen dari total jatah tayang. Namun, angka ini berkurang menjadi 73 hari pada tahun 2006. Secara keseluruhan, kebijakan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pangsa pasar film lokal.

Chun Hye-Jin menjelaskan bahwa keberhasilan ini juga dipicu oleh dukungan yang kuat dari pemerintah. Dalam acara tersebut, ia menyebutkan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengembangkan industri film secara lebih luas.

Dengan adanya sistem kuota layar, jumlah penonton film lokal juga meningkat, dan senantiasa lebih dari 50 persen sejak tahun 2002. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya regulasi dalam mendukung pertumbuhan industri kreatif.

Pentingnya Festival Film dalam Promosi Karya Lokal

Sebagai bagian dari strategi promosi, festival film juga memainkan peran penting dalam membantu film lokal mendapatkan tempat di hati masyarakat. Festival Film Internasional Busan adalah salah satu contoh yang menunjukkan kesuksesan dalam promosi film.

Festival semacam ini tidak hanya menjadi ajang pamer bagi filmmaker, tetapi juga sebagai sarana bagi penonton untuk mengenal lebih jauh tentang karya-karya sinematik yang ada. Dari sini, filmmaker baru dapat muncul dan mendapatkan perhatian dari publik.

Chun menekankan bahwa festival film bisa menjadi peluang bagi sineas-sineas muda untuk menunjukkan karya mereka tanpa harus mempertimbangkan selera pasar. Dengan pendekatan ini, banyak filmmaker baru bisa terlahir dan mengeksplorasi ide-ide kreatif.

Oleh karena itu, penyelenggaraan festival film menjadi salah satu strategi utama dalam menumbuhkan industri perfilman lokal, menciptakan iklim yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat.

Peranan Penting dari Sektor Swasta dalam Industri Film

Selain suport dari pemerintah, peran sektor swasta juga menjadi pilar penting dalam kemajuan industri perfilman di Korea Selatan. Banyak film sukses, seperti “Squid Game” dan “Parasite,” didukung oleh investasi besar dari perusahaan-perusahaan lokal.

Chun menjelaskan bahwa dukungan ini tidak hanya berbentuk finansial, tetapi juga dalam hal promosi dan distribusi film. Kerjasama antara filmmaker dan perusahaan besar menciptakan ekosistem yang mendukung kesuksesan karya-karya tersebut di pasar global.

Faktor kolaborasi ini memberikan keuntungan bagi semua pihak, terutama dalam hal mencapai audien yang lebih luas. Oleh sebab itu, keberhasilan tidak dapat dipandang sebagai hasil kerja satu pihak saja, tetapi merupakan usaha bersama dari berbagai sektor.

Kesuksesan film yang dihasilkan Korea Selatan membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan para filmmaker dapat melahirkan adat industri kreatif yang semakin berkembang.

Komentar
Bagikan:

Iklan