CuaninAja
Beranda TECH HACK Tekan Emisi, Pengusaha Pelayaran Kembangkan Kapal Ramah Lingkungan

Tekan Emisi, Pengusaha Pelayaran Kembangkan Kapal Ramah Lingkungan

Pandemi dan dinamika pasar global telah mengubah banyak sektor, termasuk industri pelayaran di Indonesia. Selama tahun 2025, tantangan yang dihadapi oleh industri ini adalah volatilitas harga komoditas dan tingginya biaya logistik, yang mengancam pertumbuhan bisnis.

Direktur PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari, Efily Kusumadewi, menyatakan bahwa untuk bertahan, industri pelayaran harus berinovasi dan mencari cara untuk mengoptimalkan biaya operasional. Salah satu langkah yang diambil adalah mengembangkan kapal yang lebih ramah lingkungan, seperti program Diesel Dual Fuel (DDF) dan Multicat Hybrid.

Sebagai bagian dari upaya ini, dukungan pemerintah sangat dibutuhkan. Pengembangan infrastruktur, transportasi laut yang lebih baik, dan digitalisasi layanan pelabuhan dapat membantu menekan biaya logistik yang masih tinggi di Indonesia.

Peran Teknologi Hijau dalam Sektor Pelayaran

Inovasi teknologi hijau menjadi sebuah keharusan di tengah tekanan lingkungan yang semakin meningkat. Kapal ramah lingkungan yang sedang dalam tahap pengembangan oleh ELPI diharapkan dapat mengurangi emisi dan biaya operasional. Dengan demikian, pelayaran bisa lebih bersaing secara global.

Peralihan dari bahan bakar fosil ke sumber energi alternatif juga menjadi perhatian utama. Program seperti DDF berpotensi tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan efisiensi bahan bakar. Hal ini memungkinkan pengusaha pelayaran untuk menekan biaya dan memaksimalkan keuntungan.

Namun, perubahan ini memerlukan investasi yang tidak sedikit. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memberikan insentif guna mendukung transisi ini. Dengan dukungan yang tepat, pelayaran ramah lingkungan di Indonesia bisa menjadi model bagi negara lain.

Peluang dan Tantangan di Pasar Internasional

Di tahun 2026, ELPI menargetkan perluasan pasar ke Timur Tengah, Brunei, dan India. Ini adalah langkah strategis untuk menjangkau pasar internasional dan meningkatkan kapasitas angkut. Dengan menambah armada, ELPI berharap bisa lebih bersaing di kancah global.

Namun, setiap peluang datang dengan tantangan tersendiri. Masalah logistik internasional, persaingan yang ketat, dan fluktuasi mata uang menjadi beberapa kendala yang harus diatasi. Dalam konteks ini, kesiapan untuk beradaptasi cepat menjadi sangat penting.

Selain itu, pelayar juga harus memperhatikan regulasi internasional yang semakin ketat terkait emisi dan keselamatan. Kepatuhan terhadap standar ini membutuhkan persiapan matang dan investasi dalam teknologi yang sesuai. Ini adalah tantangan yang harus dihadapi agar dapat memasuki pasar internasional.

Strategi untuk Mengurangi Biaya Logistik dan Meningkatkan Dayata Saing

Dalam menghadapi tingginya biaya logistik, pelayaran dapat menerapkan berbagai strategi. Salah satunya adalah dengan melakukan kolaborasi antara pelayaran, pengelola pelabuhan, dan pemasok untuk menciptakan efisiensi. Melalui kerja sama ini, semua pihak bisa mendapatkan manfaat yang bersama.

Peningkatan infrastruktur juga menjadi pilar penting dalam menekan biaya. Dengan fasilitas pelabuhan yang lebih baik, kecepatan dan efisiensi distribusi barang bisa meningkat. Hal ini langsung berdampak positif pada daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Tidak kalah penting adalah investasi dalam teknologi digital. Dengan mengadopsi alat dan sistem berbasis digital, proses pelayaran dapat menjadi lebih transparan dan cepat. Ini bukan hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi konsumen.

Komentar
Bagikan:

Iklan