Usai Bertemu Rais Aam, Gus Yahya Sebut Sekjen PBNU Kembali ke Mulai
Daftar isi:
Sejumlah tokoh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baru-baru ini melakukan pertemuan penting di kediaman Rais Aam di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya. Pertemuan ini diadakan untuk memperkuat hubungan antar anggota serta menyelesaikan sejumlah dinamika yang terjadi di internal organisasi.
Pertemuan yang berlangsung selama empat jam ini dipimpin oleh Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Cholil Staquf. Gus Yahya menyatakan bahwa pertemuan ini adalah momentum untuk mengukuhkan kesepakatan yang telah dicapai dalam pertemuan sebelumnya di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya menyampaikan pentingnya silaturahmi untuk menguatkan rasa kebersamaan di antara anggota PBNU. Ia menekankan bahwa berbagai permasalahan internal yang muncul telah disepakati untuk diselesaikan, dan sekarang saatnya kembali bersatu.
Pertemuan Tertutup dengan Ucapan Syukur dan Selawat
Pertemuan ini diadakan secara tertutup dan diisi dengan selawatan, doa, serta makan bersama. Gus Yahya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ikatan batin di antara anggota, yang sebelumnya telah berjuang bersama dalam PBNU.
Selama pertemuan, Gus Yahya juga menegaskan bahwa posisi struktural di PBNU akan kembali seperti semula, termasuk posisi Saifullah Yusuf sebagai Sekretaris Jenderal. Ia mencatat bahwa penting untuk kembali kepada kebersamaan dan mengesampingkan masalah yang telah berlalu.
Gus Yahya merasa optimis bahwa dengan kembali bersatu, PBNU akan bisa melanjutkan misi dan visi organisasi dengan lebih baik lagi. Pertemuan ini menandai awal baru bagi PBNU untuk bergerak maju secara kolektif.
Perubahan Struktural dan Tantangan yang Dihadapi PBNU
Sejak beberapa waktu lalu, PBNU mengalami tantangan terkait perubahan struktural yang memengaruhi dinamika internal. Namun, Gus Yahya yakin bahwa pertemuan ini adalah langkah positif untuk menyelesaikan masalah dan memperkuat posisi organisasi.
Dalam kondisi yang sempat tegang, sikap saling menghargai sangat diperlukan agar setiap pendapat dapat disampaikan dengan baik. Kesepakatan untuk bergerak maju dalam satu barisan adalah hal yang sangat diharapkan oleh seluruh anggota PBNU.
Dalam konteks ini, Ketua Umum menyatakan bahwa komunikasi yang baik adalah kunci untuk menghindari kesalahpahaman di antara para pengurus. Dengan membangun komunikasi yang efektif, diharapkan semua anggota dapat merasakan kebersamaan yang kokoh.
Kehadiran Tokoh-Tokoh Penting dalam Pertemuan
Selain Gus Yahya, hadir pula sejumlah tokoh penting lainnya dalam pertemuan tersebut, seperti Saifullah Yusuf dan Katib Aam M Nuh. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen untuk membawa PBNU kembali ke jalur yang benar dan memperkuat ikatan di antara mereka.
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH Anwar Manshur, juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Peran serta tokoh-tokoh ini sangat penting untuk memberikan dorongan moral dan spiritual bagi pengurus yang selama ini berjuang menghadapi berbagai tantangan.
Semua peserta pertemuan menunjukkan semangat yang tinggi, berpartisipasi aktif dalam acara tanpa adanya kehadiran media. Hal ini demi menjaga privasi diskusi dan memastikan bahwa pertemuan berjalan dengan lancar tanpa gangguan eksternal.







