Kapolri Minta Jajaran Tidak Terlalu Sensitif Terhadap No Viral No Justice
Daftar isi:
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru-baru ini menegaskan pentingnya respons cepat dari seluruh jajaran Polri terhadap pengaduan masyarakat. Hal ini disampaikan agar fenomena ‘No Viral No Justice’ tidak lagi terjadi, di mana aduan tidak mendapatkan perhatian yang layak jika tidak viral di media sosial.
Menurut Sigit, respons cepat sangat diperlukan agar masyarakat merasa didengar dan percaya pada lembaga kepolisian. Ia berharap sinergi antara anggota Polri dan masyarakat dapat terjalin lebih baik demi terciptanya keadilan.
Sigit juga mengingatkan agar tidak ada sikap baper (bawa perasaan) di kalangan anggota Polri, meskipun banyak keluhan yang muncul di media sosial. Fokus utama harus tetap pada peningkatan pelayanan dan penanganan aduan yang tepat.
Urgensi Penyelesaian Aduan Masyarakat dalam Institusi Kepolisian
Pengaduan dari masyarakat adalah salah satu aspek penting dalam menilai kinerja Polri. Setiap aduan yang masuk harus ditindaklanjuti dengan serius, apapun tingkat viralitasnya. Dengan demikian, masyarakat akan merasakan kehadiran dan perhatian Polisi terhadap mereka.
Sigit menjelaskan bahwa institusi kepolisian perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Respons yang baik terhadap aduan bukan hanya mendukung tugas Polri, tetapi juga meningkatkan citra di mata publik.
Ia menekankan bahwa masyarakat perlu merasa dianggap dan dihargai. Hal ini menjadi modal utama bagi kepolisian dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi yang seharusnya melindungi dan mengayomi.
Pentingnya Transformasi dalam Sistem Kerja Polri
Dalam rilis awal tahun 2025, Sigit menjelaskan bahwa Polri perlu melakukan pembenahan internal untuk memaksimalkan respons terhadap aduan masyarakat. Transformasi dalam sistem kerja sangat penting dilakukan agar Polri semakin responsif dan efektif dalam menjalankan tugasnya.
Dia menegaskan agar anggota Polri tidak merusak apa yang sudah baik. Sigit ingin agar perubahan dilakukan tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar yang telah ada di dalam tubuh Polri.
Lebih lanjut, Sigit mengungkapkan bahwa perubahan ini bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi seluruh element dalam institusi kepolisian harus terlibat. Kesadaran kolektif ini menjadi kunci sukses dalam mengimplementasikan reformasi.
Permohonan Maaf dan Harapan untuk Masyarakat
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga secara terbuka meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas capaian kinerja kepolisian yang belum memuaskan. Ia dengan tulus mengakui bahwa banyak hal yang perlu diperbaiki untuk memenuhi harapan masyarakat.
Permohonan maaf ini merupakan bentuk kesadaran akan kekurangan serta komitmen untuk memperbaiki pelayanan di masa depan. Sigit berharap masyarakat dapat melihat usaha dan perubahan positif yang dilakukan oleh Polri.
Dengan menyadari bahwa tugas polisi bukanlah perkara mudah, Sigit berharap agar semua anggota tetap berdedikasi dan tidak berhenti berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dengan demikian, Polri dapat menjadi pelindung yang diharapkan.







