CuaninAja: Situs Berita Teknologi dan Game Cuan Terbaru
Beranda LIFESTYLE Kontroversi Miss Korea 2024: Kritik Tajam Terhadap Deepfake

Kontroversi Miss Korea 2024: Kritik Tajam Terhadap Deepfake

Kontroversi Miss Korea 2024 – Kontes kecantikan Miss Korea 2024 menghadapi kecaman luas setelah sebuah pertanyaan kontroversial mengenai deepfake diajukan selama sesi tanya jawab pada 24 September 2024. Pertanyaan tersebut menimbulkan kegemparan karena berbunyi, “Jika saya terlihat lebih menarik dalam video deepfake, bagaimana saya bisa menjembatani kesenjangan antara itu dan diri saya yang sebenarnya?”

Pertanyaan ini dianggap tidak sensitif dan mengejek masalah serius yang berkaitan dengan kejahatan seksual, mengingat deepfake sering kali digunakan untuk tujuan yang merugikan dan melecehkan. Kritik datang dari berbagai kalangan, termasuk aktivis hak perempuan dan pengguna media sosial, yang mengecam penyelenggara kontes atas ketidakpekaan mereka terhadap isu yang begitu sensitif.

Kritikan Publik terhadap Pertanyaan Deepfake di Miss Korea 2024

Mengutip dari laman Koreaboo, Sabtu (28/9/2024), pertanyaan kontroversial yang diajukan dalam kontes Miss Korea 2024 segera memicu ketidaknyamanan di kalangan pemirsa. Banyak yang merasa bahwa topik tersebut tidak peka dan meremehkan seriusnya kejahatan seksual yang melibatkan deepfake. Teknologi deepfake, yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memanipulasi video dan gambar, telah sering disalahgunakan untuk menghasilkan konten seksual ilegal, menimbulkan kekhawatiran besar di Korea Selatan.

Reaksi publik terhadap pertanyaan ini sangat keras. Banyak warganet berbondong-bondong ke akun Instagram resmi Miss Korea untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka. Sebagian besar kritik menyoroti bagaimana pertanyaan tersebut tampaknya mengabaikan dampak serius dari kejahatan seksual yang melibatkan deepfake dan justru memfokuskan pada standar kecantikan, yang dinilai tidak relevan dan tidak sensitif terhadap isu yang sedang dihadapi masyarakat.

Tanggapan Penyelenggara dan Permintaan Maaf Resmi

Pada awalnya, penyelenggara kontes kecantikan, Global E&B Co., berusaha meredam kontroversi dengan menghapus komentar yang meminta penjelasan lebih lanjut terkait pertanyaan deepfake yang diajukan. Namun, langkah ini justru memperburuk situasi, membuat publik semakin marah, dan akhirnya, akun Instagram resmi mereka membatasi komentar.

Setelah menghadapi tekanan yang semakin meningkat, akhirnya pada tanggal 26 September 2024, Global E&B Co. mengeluarkan permintaan maaf resmi di Instagram. Permintaan maaf ini bertujuan untuk meredakan ketegangan dan menjawab kekhawatiran publik atas ketidakpekaan pertanyaan yang diajukan selama kontes.

Penjelasan Penyelenggara Miss Korea

Dalam pernyataan resminya, Global E&B Co. menjelaskan bahwa maksud dari pertanyaan kontroversial mengenai deepfake adalah untuk mendengar pandangan para kontestan mengenai penggunaan teknologi AI dalam berbagai bidang seperti film, iklan, dan pendidikan. Namun, mereka mengakui bahwa pilihan kata yang digunakan dalam pertanyaan tersebut tidak tepat, terutama mengingat masalah serius yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan deepfake di Korea Selatan saat ini.

“Kami meminta maaf kepada para pemirsa dan kontestan yang merasa tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut. Kami seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata, terutama mengingat kenyataan saat ini di mana ‘deepfake’ disalahgunakan untuk video seksual ilegal,” tulis Global E&B Co. dalam pernyataan mereka.

Penyelenggara juga berjanji untuk lebih berhati-hati di masa mendatang, memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kontes kecantikan mereka lebih sensitif terhadap isu-isu sosial yang sedang berlangsung. Insiden ini menyoroti pentingnya kesadaran dan kepekaan terhadap isu-isu sosial dan teknologi dalam acara publik, terutama yang memiliki audiens luas seperti kontes kecantikan. Kejahatan seksual yang melibatkan deepfake adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat, bukan sekadar bahan pertanyaan dalam kontes kecantikan.

Polisi Korea Selidiki Kasus Deepfake: Langkah Tegas Memerangi Penipuan Seksual Digital

Mengutip dari kanal Global Liputan6.com, kepolisian nasional Korea Selatan mengumumkan pada Kamis, 19 September 2024, bahwa mereka berencana menghabiskan hampir 7 juta dolar AS atau sekitar Rp106 miliar selama tiga tahun ke depan untuk memerangi deepfake, kloning suara, serta bentuk-bentuk penipuan seksual digital lainnya. Dana ini akan difokuskan pada pengembangan teknologi yang lebih canggih untuk mendeteksi dan menangkal ancaman digital tersebut.

Deepfake porno mencakup konten eksplisit di mana wajah individu tertentu digabungkan secara digital ke gambar atau video porno lainnya menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI). Pada Sabtu, 21 September 2024, CNA melaporkan bahwa pihak berwenang telah mengungkap jaringan ruang obrolan Telegram yang sebagian besar dibuat di lingkungan sekolah dan universitas. Dalam jaringan tersebut, para penggunanya saling membagikan video porno deepfake yang menampilkan siswa atau staf perempuan.

Fenomena ini telah memicu kemarahan publik di Korea Selatan dan mendorong kebijakan tegas dari Presiden Yoon Suk Yeol, yang bersumpah untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku dan penyebar konten deepfake ilegal. Langkah-langkah ini menunjukkan betapa seriusnya pemerintah Korea Selatan dalam menangani ancaman deepfake yang terus berkembang.

 

Baca juga artikel lainnya dari cuaninaja.id

Komentar
Bagikan:

Iklan