CuaninAja
Beranda TECH HACK Lawan Tradisi, Petani Dapatkan Hampir Rp 1 Miliar

Lawan Tradisi, Petani Dapatkan Hampir Rp 1 Miliar

Di tengah pandangan umum yang sering meremehkan profesi petani, terdapat kisah inspiratif tentang seorang pria bernama Surendra Awana. Dengan berinovasi dalam bidang pertanian, ia telah berhasil mengubah tradisi keluarganya dan menciptakan keuntungan yang signifikan dari lahannya di India.

Surendra berasal dari desa Bhairana di Rajasthan, di mana sector pertanian sering kali dianggap tidak menguntungkan. Namun, dengan kemauan dan pengetahuan, ia telah membuktikan bahwa pertanian bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi siapa pun yang berani mencoba metode baru.

Sejak kecil, Awana tumbuh dalam keluarga petani yang menerapkan cara-cara tradisional. Namun, ia menyadari perlu ada perubahan supaya hasil pertanian dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.

Menerapkan Sistem Pertanian Terintegrasi untuk Meningkatkan Hasil

Untuk menghadapi tantangan di sector pertanian, Awana memilih untuk mempelajari teknik Pertanian Terintegrasi atau Integrated Farming System (IFS). Metode ini tidak hanya fokus pada penanaman tanaman, tetapi juga menggabungkan pertanian dengan peternakan dalam satu sistem yang saling mendukung.

Lahan seluas 55 akre yang dikelola Awana kini dipadukan dengan berbagai jenis usaha tani dan pemeliharaan hewan. Dengan memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk organik, ia telah berhasil meningkatkan kualitas tanah dan hasil panennya.

Di lahan tersebut, Awana telah menanam lebih dari 42 varietas tanaman, termasuk sayuran dan buah-buahan. Di sisi lain, peternakan yang dijalankannya juga berkembang pesat dengan tambahan hewan seperti domba, kambing, dan unta, yang semuanya memberikan kontribusi terhadap pendapatan keseluruhan.

Keterlibatan dengan Pemerintah dan Penghargaan yang Diterima

Berkat keberhasilannya dalam menerapkan sistem pertanian terintegrasi, Awana berhasil menarik perhatian dari pemerintah setempat. Ia mendapatkan berbagai jenis subsidi yang semakin mendukung usahanya dalam mengembangkan lahan pertanian.

Penghargaan pun mengalir sebagai bentuk pengakuan atas kerja keras dan inovasi yang diterapkannya. Beberapa di antaranya termasuk IAI-Fellow Farmer Award 2023 dan National Gopal Ratna Award 2021, yang membuktikan bahwa upayanya tidak sia-sia.

Hasil dari pertanian terintegrasi ini telah melewati target yang sebelumnya ditetapkan. Dalam satu tahun, Awana mampu meraup keuntungan hingga Rp 952 juta, sementara untuk operasional per bulan, ia mengeluarkan biaya antara Rp 190 juta hingga Rp 380 juta.

Pendidikan kepada Petani Lain dan Dampak Lingkungan

Di luar kesuksesannya sendiri, Awana juga berkomitmen untuk mendukung dan memberikan edukasi kepada petani-petani lain di sekitarnya. Ia sering berbagi pengetahuannya tentang praktik pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Keberhasilan Awana menjadi inspirasi bagi banyak petani di wilayah Rajasthan dan sekitarnya. Dengan harapan untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap profesi petani, ia menunjukkan bahwa pertanian bisa menjadi ladang yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Salah satu aspek positif dari metode yang diterapkannya adalah pengurangan penggunaan bahan kimia. Penggunaan pestisida dan pupuk kimia sangat minim, sehingga dampak lingkungan dari kegiatan pertaniannya cenderung positif dan berkelanjutan.

EDa memberikan contoh bahwa pertanian tidak hanya tentang menghasilkan produk, tetapi juga tentang menjaga dan melestarikan lingkungan. Dengan cara ini, Awana tidak hanya membangun keuntungan pribadi, tetapi juga turut berkontribusi terhadap ekosistem yang lebih harmoni.

Komentar
Bagikan:

Iklan