CuaninAja: Situs Berita Teknologi dan Game Cuan Terbaru
Beranda TECH HACK Profil Meutya Hafid: Mantan Jurnalis yang Kini Pimpin Komunikasi

Profil Meutya Hafid: Mantan Jurnalis yang Kini Pimpin Komunikasi

Profil Meutya Hafid – Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan jajaran menteri dan wakil menteri di kabinetnya untuk pemerintahan periode 2024-2029, dalam sebuah acara di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Minggu (20/10/2024). Salah satu yang diumumkan adalah Meutya Hafid, yang ditunjuk sebagai Menteri Komunikasi dan Digital.

Jabatan ini sebelumnya dikenal sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), namun dalam kabinet baru, terjadi perubahan nomenklatur yang menandakan fokus baru pada aspek digitalisasi yang lebih luas dan modern. Meutya Hafid, yang dikenal sebagai mantan jurnalis senior dan anggota legislatif, diharapkan dapat membawa perspektif segar dalam mengelola transformasi digital dan komunikasi di Indonesia.

Pengalaman Meutya di dunia jurnalistik dan politik dipandang sangat relevan dalam mengemban tanggung jawab baru ini, terutama mengingat tantangan besar dalam hal regulasi komunikasi digital, keamanan data, dan peningkatan akses teknologi bagi masyarakat.

Meutya Hafid: Menteri Komunikasi Perempuan Pertama di Indonesia

Pelantikan Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital mencatat sejarah baru bagi Indonesia, karena untuk pertama kalinya, jabatan menteri di bidang komunikasi dipegang oleh seorang perempuan. Ini merupakan langkah penting dalam upaya menciptakan kesetaraan gender di sektor pemerintahan, terutama di bidang komunikasi dan digital yang semakin krusial dalam era modern ini.

Sebelumnya, jabatan menteri di bidang komunikasi sejak Departemen Penerangan berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2001 telah dipegang oleh beberapa tokoh, di antaranya Syamsul Muarif (2001-2004), Sofyan A. Djalil (Oktober 2004-Mei 2007), Mohammad Nuh (Mei 2007-Oktober 2009), dan Tifatul Sembiring (Oktober 2009-September 2014). Meutya Hafid kini menjadi bagian dari deretan nama penting yang memegang kendali transformasi komunikasi nasional, sekaligus membuka babak baru dengan fokus pada digitalisasi yang lebih inklusif.

Deretan Menteri Komunikasi di Era Joko Widodo

Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo selama dua periode (2014-2019 dan 2019-2024), posisi Menteri Komunikasi dan Informatika diisi oleh beberapa nama penting. Pada periode pertama, jabatan ini dipegang oleh Rudiantara (Oktober 2014-Oktober 2019), yang menjadi Menkominfo pertama di era Jokowi. Kemudian, pada periode kedua, jabatan Menkominfo diteruskan oleh Johnny G Plate (Oktober 2019-Mei 2023).

Setelah Johnny G Plate, jabatan Menkominfo sempat diisi sementara oleh Mahfud MD (Mei-Juli 2023) hingga akhirnya dipegang oleh Budi Arie Setiadi (Juli 2023-Oktober 2024). Meutya Hafid, yang kini menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital di kabinet Presiden Prabowo Subianto, melanjutkan tugas dari para pendahulunya dengan fokus baru pada digitalisasi dan transformasi komunikasi.

Meutya Hafid dan Perjalanan Menuju Kabinet Prabowo-Gibran

Nama Meutya Hafid memang sudah santer disebut-sebut akan masuk ke dalam kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Politisi Partai Golkar ini sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Peran pentingnya dalam kampanye pemenangan pasangan Prabowo-Gibran membuat namanya semakin diperhitungkan untuk menduduki posisi strategis di kabinet.

Sebelum dikenal sebagai seorang politisi, Meutya Hafid memiliki pengalaman panjang di dunia jurnalistik. Ia sempat berkarir sebagai jurnalis dan presenter berita di Metro TV, sebuah stasiun televisi berita di Indonesia. Meutya dikenal karena laporan-laporannya yang tajam dan profesional, termasuk saat dirinya pernah terlibat dalam peliputan di wilayah konflik. Pengalamannya di dunia pers inilah yang kemudian membentuk perspektifnya mengenai pentingnya komunikasi yang baik dan transparansi dalam pemerintahan.]

Dari Sandera di Irak hingga Karier Politik di Senayan

Salah satu momen yang melambungkan nama Meutya Hafid adalah ketika ia dan juru kamera Metro TV disandera oleh kelompok bersenjata di Irak saat sedang bertugas pada tahun 2005. Meutya dan rekannya disandera selama tiga hari, sebuah pengalaman dramatis yang menjadi bukti keberaniannya sebagai seorang jurnalis. Setelah berhasil kembali ke Indonesia, kejadian ini tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga meneguhkan citra Meutya sebagai jurnalis yang tangguh.

Setelah beberapa tahun berkarir di dunia jurnalistik, Meutya memutuskan untuk merambah dunia politik. Ia memilih Partai Golkar sebagai kendaraan politiknya dan berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI selama tiga periode berturut-turut. Jabatan terakhir yang diembannya sebelum diangkat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital adalah Ketua Komisi I DPR, yang juga membidangi Komunikasi dan Informatika.

Sebagai Ketua Komisi I, Meutya kerap terlibat dalam pembahasan isu-isu yang berkaitan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Salah satu isu besar yang ditangani adalah insiden serangan peretasan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada bulan Juni lalu. Pengalamannya di Komisi I ini menjadi salah satu bekal penting yang ia bawa ketika diangkat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, terutama dalam menghadapi tantangan keamanan siber dan pengelolaan komunikasi digital di Indonesia.

 

Baca juga artikel lainnya dari cuaninaja.id

Komentar
Bagikan:

Iklan