Bluesky Kebanjiran Pengguna Akibat Kebijakan Blokir Baru Twitter
Daftar isi:
Bluesky – Media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, secara resmi mengumumkan perubahan fungsi tombol blokir. Kebijakan baru ini muncul setelah sebelumnya dibocorkan oleh pemilik X, Elon Musk, pada akhir September lalu. Kini, perusahaan akhirnya meresmikan aturan tersebut, yang mengubah cara pengguna dalam mengelola siapa saja yang bisa mengakses konten mereka di platform.
Elon Musk menyatakan bahwa perubahan ini bertujuan untuk membuat interaksi di X lebih “terbuka dan sehat”. Namun, kebijakan tersebut menuai beragam reaksi dari pengguna, dengan banyak yang khawatir kehilangan kendali atas siapa yang dapat melihat dan berinteraksi dengan mereka. Sementara beberapa pengguna merasa perubahan ini bisa menciptakan lingkungan yang lebih bebas, tidak sedikit pula yang menganggapnya justru mengurangi kenyamanan serta privasi saat menggunakan platform.
Banyak pengguna merasa bahwa keputusan ini berdampak pada keamanan dan kenyamanan mereka. Dalam menghadapi situasi ini, sejumlah pengguna memutuskan untuk meninggalkan X dan beralih ke platform alternatif seperti Bluesky, yang kini mengalami peningkatan pengguna yang signifikan. Keputusan perusahaan X untuk merombak fitur blokir ini menjadi titik balik yang memicu eksodus besar pengguna ke layanan sosial lainnya, yang dianggap lebih menjaga kebebasan dalam mengelola interaksi.
Perubahan Cara Kerja Blokir di Media Sosial X
Menurut pengumuman yang diunggah oleh akun teknik resmi X, @XEng, media sosial X kini mengubah cara kerja tombol blokir di platform-nya. Dalam posting pada Kamis (17/10/2024), @XEng menjelaskan bahwa perubahan ini akan memengaruhi bagaimana pengguna dapat mengelola interaksi dengan akun yang mereka blokir.
“Bila posting Anda diatur untuk publik, akun yang Anda blokir bisa melihatnya, tetapi mereka tidak dapat berinteraksi (memberi like, membalas, repost, dll),” demikian keterangan yang disampaikan dalam unggahan tersebut. Dengan perubahan ini, blokir tidak lagi sepenuhnya melarang akun yang diblokir untuk mengakses konten publik pengguna. Mereka masih bisa melihat postingan, tetapi tidak dapat memberikan respons apa pun.
Perubahan ini menimbulkan perdebatan di kalangan pengguna X. Banyak yang merasa kebijakan ini dapat mengurangi efektivitas fitur blokir dalam menjaga privasi dan kenyamanan mereka. Sebagian besar pengguna khawatir bahwa kemampuan akun yang diblokir untuk tetap melihat postingan publik dapat mengarah pada potensi gangguan atau ancaman, meskipun tanpa opsi interaksi langsung.
Perubahan Kebijakan Blokir di Media Sosial X
Praktik baru terkait fungsi blokir ini berbeda dengan kebijakan sebelumnya di media sosial X. Pada kebijakan blokir yang lama, akun yang diblokir tidak dapat melihat konten, posting, atau twit yang diunggah oleh akun yang memblokir mereka. Selain itu, akun yang diblokir juga tidak memiliki kemampuan untuk membubuhkan like, repost, atau interaksi lainnya pada postingan dari akun yang memblokirnya.
Dengan kebijakan lama tersebut, fitur blokir memberikan perlindungan yang lebih menyeluruh bagi pengguna dalam menjaga privasi mereka, karena secara efektif memutus akses akun yang diblokir dari konten yang dipublikasikan. Namun, perubahan terbaru ini mengurangi batasan tersebut, memungkinkan akun yang diblokir untuk tetap melihat konten publik, meskipun interaksi seperti memberi like atau komentar tidak lagi dimungkinkan.
Kebijakan yang baru ini menuai pro dan kontra di antara pengguna, karena mengurangi level kontrol dan privasi yang sebelumnya diberikan oleh fitur blokir di platform X. Bagi sebagian pengguna, perubahan ini dapat menciptakan rasa tidak nyaman karena akun yang diblokir masih dapat melihat aktivitas mereka, meskipun interaksi langsung sudah tidak dimungkinkan.
Blokir Akun dan Pengaturan Privasi di Media Sosial X
Berdasarkan kebijakan terbaru di media sosial X, akun yang diblokir masih dapat melihat posting dari akun yang memblokirnya, namun tetap tidak dapat melakukan interaksi seperti memberi like, membalas, atau repost, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Penting untuk dicatat bahwa kebijakan ini hanya berlaku untuk posting yang diatur agar terlihat oleh publik.
Sebagai alternatif, pengguna X dapat memanfaatkan fitur “Protect” untuk meminimalisasi paparan posting yang diunggah. Dengan mengaktifkan fitur “Protect,” posting pengguna hanya akan terlihat oleh akun yang telah mengikuti mereka (followers) saja. Fitur ini memberikan lapisan perlindungan lebih dalam hal privasi, sehingga dapat memastikan bahwa hanya orang yang diizinkan yang bisa melihat konten mereka.
Perubahan ini mendorong pengguna untuk lebih berhati-hati dalam menentukan pengaturan privasi mereka. Untuk pengguna yang khawatir tentang siapa yang bisa melihat posting mereka, memanfaatkan fitur “Protect” dapat menjadi solusi terbaik untuk menjaga keamanan dan kenyamanan saat berinteraksi di platform.
Cara Mengatur Posting Jadi Protect dan Eksodus Pengguna ke Bluesky
Akun teknik resmi X, @XEng, juga membagikan cara untuk mengatur posting menjadi “Protect” untuk meningkatkan privasi pengguna. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Klik menu Pengaturan di aplikasi X.
- Buka opsi Privasi dan keamanan.
- Klik opsi Audiens.
- Aktifkan opsi “Lindungi posting Anda”.
Dengan mengaktifkan opsi ini, hanya pengikut (followers) yang dapat melihat postingan pengguna, memberikan kontrol lebih terhadap siapa saja yang dapat mengakses konten mereka.
Pengguna X Pindah ke Bluesky
Menyusul perubahan kebijakan blokir di X, banyak pengguna memutuskan untuk meninggalkan platform tersebut dan beralih ke Bluesky. Bluesky merupakan media sosial berbasis teks yang dibuat oleh mantan CEO sekaligus pendiri Twitter, Jack Dorsey. Tidak mengherankan, konsep yang ditawarkan oleh Bluesky sangat mirip dengan X/Twitter, sehingga menarik banyak pengguna yang merasa tidak nyaman dengan kebijakan terbaru X.
Setelah sekitar 12 jam X mengumumkan perubahan fungsi blokir, Bluesky dilaporkan meraup 100.000 pengguna baru. Jumlah pengguna baru ini terus bertambah hingga mencapai 500.000 hanya dalam waktu 24 jam setelah pengumuman kebijakan baru X. “Selamat datang 100.000 lebih pengguna yang bergabung di Bluesky dalam 12 jam terakhir,” tulis pihak Bluesky melalui akun resmi mereka, @bsky.app, sebelum kemudian diperbarui jumlahnya menjadi sekitar setengah juta pengguna baru.
Perubahan ini menunjukkan bahwa banyak pengguna X merasa tidak puas dengan kebijakan baru yang diterapkan oleh Elon Musk, dan mereka mencari alternatif platform yang lebih sesuai dengan kebutuhan privasi dan keamanan mereka.
Bluesky Raup Ratusan Ribu Pengguna Baru dalam 24 Jam
Setelah sekitar 12 jam sejak X mengumumkan perubahan kebijakan terkait fungsi blokir, media sosial Bluesky meraup 100.000 pengguna baru. Antusiasme pengguna yang berpindah platform tidak berhenti di situ; jumlahnya terus meningkat hingga mencapai 500.000 hanya dalam waktu 24 jam setelah pengumuman kebijakan baru dari X.
Pihak Bluesky menyambut antusias kedatangan pengguna baru tersebut melalui akun resmi mereka, @bsky.app. “Selamat datang 100.000 lebih pengguna yang bergabung di Bluesky dalam 12 jam terakhir,” tulis Bluesky, yang kemudian diperbarui dengan menyebutkan bahwa jumlah pengguna baru mencapai sekitar setengah juta.
Lonjakan pengguna ini menunjukkan reaksi banyak orang terhadap perubahan kebijakan di X yang dianggap kontroversial. Bagi mereka yang merasa kebijakan baru X tidak lagi memberikan kenyamanan dan privasi, Bluesky menjadi alternatif yang menarik dengan konsep yang serupa namun menawarkan kontrol yang lebih baik atas interaksi pengguna.
Bluesky Kebanjiran Pengguna Baru: Tak Hanya Sekali
Tidak hanya kali ini Bluesky mengalami lonjakan pengguna. Pada September 2024 lalu, platform media sosial dengan logo kupu-kupu ini juga kebanjiran pengguna baru ketika X (Twitter) diblokir di Brasil. Pada saat itu, Bluesky berhasil menarik sekitar tiga juta pengguna baru, dengan 85 persen di antaranya berasal dari Brasil.
Lonjakan pengguna yang signifikan tersebut membuat Bluesky kini memiliki lebih dari 10 juta pengguna, naik dari enam juta pada Juli 2024. Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh KompasTekno dari Mashable pada Jumat (18/10/2024), pertumbuhan pesat ini menunjukkan peningkatan kepercayaan pengguna terhadap platform Bluesky, terutama setelah beberapa kebijakan X dianggap kontroversial dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Berkat pertumbuhan pengguna ini, Bluesky semakin mengokohkan posisinya sebagai alternatif yang layak bagi mereka yang tidak puas dengan perubahan yang diterapkan oleh X. Migrasi pengguna ke Bluesky menunjukkan adanya kebutuhan akan platform yang memberikan kontrol privasi yang lebih baik, serta lingkungan media sosial yang dirasakan lebih aman dan nyaman bagi pengguna.
Baca juga artikel lainnya dari cuaninaja.id